Monday, 4 July 2011

Kepedulian Anak UNM Terhadap Kebersihan Kampus

Bagi kampus, suasana lingkungan yang diidamkan adalah kondisi yang sejuk dan nyaman. Teduh di siang hari karena rimbunnya naungan pepohonan, lingkungan yang hijau oleh dedaunan serta penataan gedung-gedung perkuliahan yang apik nan resik. Namun, lingkungan kampus yang demikian rupanya belum dapat dirasakan di Universitas Negeri Makassar, khususnya Fakultas MIPA. Cobalah lihat sekeliling kampus kita! Hal yang pertama dibidik adalah mengenai kebersihan kampus. Masih banyak sekali sampah bertaburan di sekitar kita, padahal fasilitas akan tempat sampah telah terpenuhi di setiap sudut ruangan kampus. Sedangkan “kebersihan adalah sebagian dari iman” dan “kebersihan adalah pangkal kesehatan”. Tetap saja karyawan, dosen, maupun mahasiswa ogah-ogahan membuang “empunya” pada tempatnya. Seakan-akan tempat sampah hanya sekedar pemanis ruangan dan formalitas saja.
Saat ini Indonesia sedang mengalami pergantian musim dari musim kemarau yang panas ke musim penghujan. Itu artinya, bila kebersihan lingkungan tidak segera diperhatikan, maka penyakit seperti kasus Demam Berdarah tentunya tak dapat dielakkan lagi. Kampus merupakan salah satu tempat perindukan nyamuk aides untuk daerah perkotaan karena kampus memiliki banyak bak penampungan yang berisi air dan belum tentu dilakukan pengurasan secara regular pada setiap minggunya oleh petugas kebersihan. Selain itu, breeding place nyamuk aides adalah pohon, bunga, kaleng dan plastic-plastik yang bisa menampung air.
Hal kedua mengenai gedung-gedung yang tak terawat, baik fisik maupun fungsinya. Beberapa gedung di UNM tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Contoh kecil yang bisa kita lihat ada di Fakultas Pertanian. Ada beberapa gedung teronggok tak terawatt di sana. Konon, gedung tersebut adalah “Gedung BEM Revolusi Parangtambung”. namun, saat ini fungsinya seolah tenggelam ditelan oleh sang waktu. Malahan, gedung-gedung tersebut menimbulkan kesan horror bagi beberapa warga kampus. Penempatan-penempatan gedung yang kurang atau tidak strategis pun menjadi problematika dalam penataan kampus ini. Masih banyak gedung yang terbengkalai kini tak terpakai, namus setiap fakultas seakan berlomba-lomba untuk membangun gedung-gedung baru yang cukup tinggi. Dalam pembangunannya, beberapa pohon harus “dipindahkan”. “Ya diurusiki dulu gedung-gedung yang ga kepake itu baru mauki bikin gedung yang baru…” Celoteh seorang teman saat sedang wawancarai di Gedung Workshop”
Kedua hal tersebut adalah segelintir masalah tentang lingkungan kampus yang harus segera dibenahi. Sedikit mengintip pada program SBY yang mencanangkan Indonesia Sehat 2010, seharusnya kampus ini dapat mengarah pada tujuan itu. Memang saat ini tidak bisa saling menyalahkan, mahasiswa atau institusikah yang salah? Dengan melihat dan hidup di dalamnya ternyata belum tentu membuat seseorang benar-benar mengenal baik tentang lingkungan kita.
Share:

0 KOMEN: