Monday, 25 May 2015

Whether the Mangrove ?

          Origin of the "mangrove" is unknown and there are various opinions about the origin of his. Macnae (1968) mentions the word mangrove is a blend of Portuguese and English mangue grove. Meanwhile, according to Mastaller (1997) mangrove word is derived from the ancient Malay language mangi-mangi used to describe the genus Avicennia and is still in use today in Indonesia          East Side. Some experts define the term "mangrove" differently, but basically refer to the same thing. Tomlinson (1986) and Wightman (1989) defines well as mangrove plant found in tidal areas as well as the community. Mangrove also defined as a plant formations typical littoral area on the coast of tropical and sub-tropical regions are shielded (Saenger, et al, 1983). Meanwhile Soerianegara (1987) defines the mangrove forests as forests are mainly grown on alluvial silt soil in coastal areas and estuaries river which influenced the tide, and consisting of tree species Aicennia, Sonneratia, Rhizophora, Bruguiera, Ceriops, Lumnitzera, Excoecaria, Xylocarpus, Aegiceras, Scyphyphora and Nypa.          Basically, according to Wightman (1989) is more important to know when working with mangrove community is to determine which one is included and what is not included mangrove. He suggested the entire vascular plants of the region, which is influenced tidal including mangrove. In this manual, The term "mangrove" is generally used reference to the habitat. In some instances, the term "mangrove" is used for this type of tumbuhannya, including plant species that are on the outskirts of mangrove-like formations and formations Barringtonia Pes-caprae.
Share:

Saturday, 1 November 2014

   

 Sarjana di depan mata..  fokus bung



                                                     - Edy, 01/11/2014 -
Share:

Kophi Sulsel Sosialisasi dan pelatihan Pembuatan kompos

Lingkungan bereaksi atas tindak tanduk manusia. Jika manusia memperlakukan lingkungan dengan baik, maka perlakuan yang baik pula yang akan manusia dapatkan dari alam. Namun akibat dari tindakan buruk kita terhadap alam, kita dapati setiap hari adanya berita kerusakan lingkungan dan bencana alam.

Hal ini melatarbelakangi  Koalisi Pemuda Hijau Indonesia Sulawesi Selatan (KOPHI SULSEL) melaksanakan Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos. Kegiatan yang dilaksanakan di SMPN 1 Pallanga Kab. Gowa dan SMKN 2 Makassar (01/11/2014) diikuti 55 siswa. kegiatan yang menjadi program kerja Penelitian dan Pengembangan ini diharapkan dapat menularkan semangat hijau di kalangan Pelajar. 




Share:

Friday, 19 September 2014

Blog = sarang laba-laba

Keheningan malam mencoba untuk saling berbisik di luar sana, keramaian seakan meninggalkannya mengikuti aturan fungsi waktu. Deru kipas angin yang sudah lama tidak di servis mengiringi malam ini. Dalam kondisi keheningan ini saya mencoba membakar kembali api semangat menulis yang sudah lama padam, seperti suatu hasil pembakaran yang tidak sempurna dimana residu zat padat yang tersisa menghambat semangat untuk menulis ini selama lebih dari satu tahun lamanya. Tapi, malam ini semua itu akan berubah menjadi awal yang baru. Blog ini seakan menyapa saya kembali dengan semua pesona klasiknya untuk menawarkan diri menjadi tempat berbagi cerita dan curahan pikiran saya. Saya pun meresponya dengan prinsip transistor dimana sedikit pemicu aris listrik pada kolektor semangat akan mengelairkan arus pada basis semangat utama ke emitter semangat yang telah lama terputus untuk kembali mendapatkan potensial gairah menulis. Teman semu yang sudah lama tidak bersua kini akan menjadi pendamping sebuah perjalanan penuh tantangan. Setiap tantangan yang akan dipenuhi misteri. Ya, sudah lama saya tidak menulis lagi di blog yang sudah dipenuhi sarang laba-laba, debu dan udara pengap ini. Tapi di waktu yang bersamaan dengan tarian jemari tangan ini saya akan membersihkan semua sarang laba-laba, debu dan udara pengap itu untuk menjadi tempat yang nyaman bagi semua pembaca. Sebuah awal baru tapi lama dari era menulis. Take it to the next level !.
Share:

Tuesday, 21 January 2014

Mereka yang hilang

Empat Pelajar Yang Tersesat di Bawakaraeng Ditemukan Selamat
umming
salah seorang pelajar yang hilang, Andra 
SUNGGUMINASA,TRIBUN-TIMUR.COM- Ke-4 pelajar asal Kota Makassar yang tersesat di Gunung Bawakaraeng, Lingkungan Lembanna, Kecamatan Tinggimoncong, Selasa (21/1/2014) pagi.
 Kabar dari seorang anggota Tagana Gowa, Rahmat kepada tribun, Andra satu dari empat pelajar tersebut adalah yang awalnya yang ditemukan.
"Dia melapor ke kepala lingkungan Biroro, Kelurahan Bonterurung atas nama Kamaruddin. Tersesat di rumah-rumah warga," paparnya.
Namun Ivan, Aldi dan Ikhsan dikabarkan masih akan dijemput oleh tim di daerah air terjun kembar Topidi. Ke-3 nya dari keterangan Andra sudah sangat lelah untuk berjalan, sehingga andra yang merasa masih kuat berjalan sendiri untuk mencari bantuan.

Sumber : tribun timur online
Share: